Sumber: maspolin.com
Desa Bandaran yang terletak di perbatasan bagian selatan kabupaten Pamekasan mempunyai istilah unik. Sebenarnya istilah ini adalah wacana lama. Berhubung kemunculannya hanya di bulan ramadhan saja atau satu tahun sekali, jadi kami menganggap istilah tersebut adalah hal yang lucu dan juga bisa menjadi bahan menjengkelkan bagi orang yang tersinggung.
Oh iya lupa saya belum menyebutkan maksud istilahnya itu. "Bhâjâng Taonan" atau (Sholat Tahunan) adalah cara seseorang mengucapkan kesenangannya atas fenomena taraweh dan juga shalat berjamaah di Masjid.
Istilah ini bukan semata-mata wacana untuk mengolok-olok seseorang yang jarang ke Masjid dan tiba-tiba di bulan Ramadhan ikut jamaah rutin 5 waktu. Ini kerap bermunculan pada saat mau taraweh atau sepulangnya. Wacana ini menjadi bahan lelucon untuk mengolok-olok teman-temannya.
Mau bagaimanapun. Olok-olok adalah hal yang tidak baik. Apalagi dilontarkan kepada sesama dan menyinggung kenyamanan dalam keyakinan seseorang. Saya rasa "Bhâjâng Taonan" adalah budaya kami atas rasa senang kami bisa berkumpul di dalam Masjid. Kebanyakan orang salah memaknainya sehingga dirinya mudah tersinggung dengan cara melontarkan kalimat jorok seperti "Colo'en" (mulutnya), "patè'" (anjing), dan kata-kata makian lainnya.
Setiap tahun adalah momen penting bagi kami. Semua masyarakat di sini didominasi oleh doa "Samogâ'â ghi' nyapo'a pasa'an polè" (semoga tahun depan masih bisa berpuasa) sebagai harapan untuk menikmati "Bhâjâng Taonan" lagi.
Pamekasan, (Ramadhan, 18 Mei 2018)

Profil bloggernya ganti, mas.
BalasHapusJhit-ngejjhidhi bhai..
Hapus